Obat bahan alam (herbal) adalah obat yang mengandung bahan aktif yang berasal dari tanaman dan atau sediaan obat dari tanaman. Tanaman obat atau sediaannya secara keseluruhan dipandang sebagai bahan aktif. Sediaan tanaman obat adalah bahan tanaman yang sudah dihaluskan atau berbentuk serbuk, ekstrak, tinktura, minyak lemak atau minyak atsiri. Hasil perasan yang dibuat dari tanaman obat, dimana pembuatannya melibatkan proses fraksinasi, pemurnian, dan pemekatan.
Keberadaan tanaman obat sebagai obat sudah dikenal sejak
ribuan tahun yang lalu, terukir pada candi-daun lontar dan kitab-kitab.
Diwariskan secara turun-temurun yang akhirnya menyebar hingga kemasyarakat
luas. Modernisasi juga menggabungkan tanaman obat dengan dunia farmasi, dan
perlahan-lahan diakui di kalangan ilmiah. Nenek moyang kita telah mengenal jamu
yang merupakan ramuan untuk tanaman obat. Pengobat tradisional meracik aneka
jenis tanaman menjadi penawar penyakit, dan kemudian diwariskan dari generasi
ke generasi. Masuknya Hindu dan Budha mengubah budaya jamu dari budaya lisan menjadi
tertulis. Pencatatan nama tanaman, khasiat, dan resep dimulai pada era ini.
Pencatatan pengetahuan tersebut awalnya dilakukan pada batu, tanah liat, atau
logam yang ditoreh dengan benda tajam yang disebut prasasti. Cara dan alat
tulis-menulis kemudian berkembang menggunakan daun lontar dan ditulis dengan tinta
dari tumbuhan. Pencatatan dilakukan dengan bahasa Sansekerta, Jawa kuno, dan
Bali. Selain usada lontar di Bali, karya tulis masa lampau juga ditemukan dalam
naskah Gatotkaca Sraya, Bhomakawya, Sumanasantaka, kidung Sunda, dan lain-lain.
Gatotkaca Sraya dibuat oleh Mpu Panuluh, resi yang hidup pada masa pemerintahan
Jayabaya, raja kerajaan Kediri (1130-1157 M). Masuknya bangsa Eropa ke
Nusantara berpengaruh pada pencatatan ramuan obat. Sejak abad ke-16 M mulai
bermunculan publikasi tanaman obat Indonesia yang dibuat oleh bangsa Eropa.
Karya tulis pertama dibuat oleh Yacobus Bontius pada tahun 1627 M, pelaut asal
Portugis yang mendarat di Maluku. Ia menuliskan 60 jenis tumbuhan obat
Indonesia serta deskripsi dan pemanfatannya, bukunya berjudul Historia
naturalist et Medica Indiae. Keraton, sebagai pusat budaya masyarakat Jawa juga
menyimpan manuskrip sejarah pengobatan tradisional. Di antaranya ialah naskah
Serat Centhini (1814). Ada serat primbon yang menjelaskan sejumlah prasyarat
agar hidup sehat, termasuk di dalamnya tulisan tentang jamu. Candi-candi yang
berdiri sejak abad ke-6 juga menjadi bukti lain pemakaian tanaman obat oleh
nenek moyang. Seperti Candi Borobudur yang dibangun pada 772 M. Pada salah satu
pahatannya terlukis berbagai tanaman obat yang biasa digunakan masyarakat kala
itu. Relief juga menggambarkan proses peracikan jamu, pemakaian jamu lulur
untuk pemijatan dan minum jamu. Pemakaian obat herbal biasanya digunakan untuk
obat tradisional. Obat herbal mencakup tiga bagian yaitu: obat asli, obat
tradisional, dan obat bahan alam (4). WHO mendefinisikan obat tradisional
sebagai obat asli di suatu negara yang digunakan secara turun-temurun di negara
itu atau di negara lain. Obat tradisional harus memenuhi persyaratan antara
lain sudah digunakan minimal tiga generasi dan terbukti aman dan bermanfaat.
Obat asli adalah suatu obat bahan alam dan ramuannya, cara pembuatannya,
pembuktian khasiat, keamanan, serta cara pemakaian berdasarkan pengetahuan
tradisional suatu daerah. Sedangkan obat bahan alam adalah semua obat yang
berasal dari bahan alam yang dalam proses pembuatannya belum merupakan isolat
murni. Obat bahan alam dapat berupa obat asli, obat tradisional, atau
pengembangan dari keduanya.
Pemakaian obat herbal biasanya digunakan untuk obat
tradisional. Obat herbal mencakup tiga bagian yaitu obat asli, obat
tradisional, dan obat bahan alam. WHO mendefinisikan obat tradisional sebagai
obat asli di suatu negara yang digunakan secara turun-temurun di negara itu
atau di negara lain. Obat tradisional harus memenuhi persyaratan antara lain
sudah digunakan minimal tiga generasi dan terbukti aman dan bermanfaat. Obat
asli adalah suatu obat bahan alam dan ramuannya, cara pembuatannya, pembuktian
khasiat, keamanan, serta cara pemakaian berdasarkan pengetahuan tradisional
suatu daerah. Sedangkan obat bahan alam adalah semua obat yang berasal dari
bahan alam yang dalam proses pembuatannya belum merupakan isolat murni. Obat
bahan alam dapat berupa obat asli, obat tradisional, atau pengembangan dari
keduanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar